Dimana kah kalian?
Hamparan foto-foto jadul kiriman seorang sahabat
membuat hayalanku terjun bebas ke masa lalu. Otakku menari-nari sambil bernostalgia
ria seperti diiringin alunan lagu kisah-kasih di sekolah ala om Obi Mesak. Ah malu-malu
namun indah nian untuk di kenang.
Aku hanya bisa terpana, diam seribu bahasa tak
kala jemariku menggeser satu persatu cuplikan photo2 yang walau hampir hilang
warnanya, namun warna suara dan tawa masing-masing sahabat ini masih begitu jelas
terngiang melintas di telingaku.
Photo2 Koleksi Vera Simanjuntak |
“Ayoooo yang serius dunk latihannya,” kata sang
ketua, Budi Pakpahan sambil berdiri ketika candaan ala pasar sudah mulai
merambah masuk ke tengah latihan koor.
Maklum, saat sang guru koor fokus melatih kelompok
suara satu, tanpa sebuah komando, suara2 lainnya pun langsung berkumpul ria, asyik
ngalor ngidul entah apa yang diomongin. Ada-ada saja topiknya hehehehehe.
Jujur, aku hampir lupa dengan nama2 masing2
kelompok suara. Namun kalau “sang bintang” hadir, latihan koor pun biasanya
mengalir relatif singkat hehehe…bisa malam mingguan deh.
Sepertinya sih, fokus waktu latihan selalu banyak
di suara dua dan empat, padahal di sana banyak juga pemilik suara emas. Tapi mereka
sering malu2 keluarin suaranya. Kalau suara tiga sih dimana sang penulis menjadi
salah satu anggotanya, relatif tidak terlalu lama di tongkrongin pak Pardede,
sang guru koor… hehehehe (muji diri ahhh)
Oh ya…di PP GKPI Gloria ini bisa disebut
PALUGADA (apapun lo perlu,gua selalu ada) hehehe.
Coba lihat, kita punya trio Erni, Selvi dan Ida dengan
suara emasnya, yang sudah tidak demam walau disuruh naik panggung di mana dan
kapanpun. Di koor pun demikian, mereka bergabung di barisan suara satu, bersama
Rohani (Ani) Simanjuntak, Asdina Silaban, Marintan Panjaitan, Uli Panjaitan dan
Ruth.
Ada Siti, Astianna Silaban, Erna, Melda
Nainggolan, Naomi Hutabarat, Demsita Harianja dan Norita Simanjuntak yang setia
menggawangi suara dua.
Dibarisan tenor, sosok2 ganteng biasanya berkumpul
disana (hehehe) sebut saja Hebron, Budi, Marudut, Parnasipan Gultom, Bendhard
Sitinjak dan abang Manalu. Sementara, pemiliki suara bass (suara empat) yang
duduknya selalu dibelakang, kita punya buanyaakk…mulai dari Tumpak, Rudolf, Ronald
dan Doklas Simamora (Mereka juga ganteng lho).
Mau dengar suara seruling maut?, panggil saja
Parnasipan …suara seruling kawan satu ini bisa membuat anda menangis bahkan bisa
pula bertobat loh hehehe.
Gitaris? Wow..berjubel…ada kang Rudolf, Duo Pasaribu,
Simanjuntak dan tentunya saya bisa masuk lah hehehe.
Pemain orgen? kita punya Ani Sihombing atau Ruth
dengan jari-jari indahnya yang trampil menari di atas tuts hitam putih.
Sosok pendidik juga banyak bro….coba kita lihat
Rohani yang selalu berpenampilan tenang ini, atau Vera yang selalu akrab dengan
kerjaan seksi acara, baik untuk kebaktian bulanan atau acara besar yang di
selenggarakan Muda mudi.
Sahabat kami Tumpak Panjaitan, yang kini sudah
almarhum, misalnya merupakan salah satu sosok motivator yang begitu rajin
memberi nasehat kepada semua PP GKPI Gloria. Bak seorang guru ke murid.
Pak Ketua Budi pun sering seperti kepala sekolah
yang memberi pengarahan saat upacara hari Senin hehehehe. (bercanda ah)
Pokoknya lengkap deh…
Ini seumpama lidi…kalau satu buah lidi bisa
dengan mudah diremukkan, namun untuk seikat lidi, butuh tenaga besar untuk
merontokkan.
Itulah PP….beragam latar belakang, pola berpikir
dan ragam cara senyum, namun bisa seirama, bersatu takkala berdiri bersama
memanjatkan pujian lewat koor.
Kini, puluhan tahun sudah berlalu. Seabrek nostalgia
indah, suka dan duka layak untuk dikenang. Dikenang sebagai pendorong hidup
yang baru, untuk senyum indah dan untuk hati yang gembira.
Kata Ani Simanjuntak…kenangan di PP ini terlalu
indah dilupakan,,,terlalu manis untuk dikenang. Nyaris tiada kata untuk saling
mencela,juga rasa untuk saling menyakiti. Walau sudah berlalu,seakan ini saat
untuk memulai. Ada sejuta rasa yg ingin tertumpah dari sanubari masing2.
Andaikan waktu bisa diulang,mungkin kita akan
sama-sama terisak saat mengantarkan bang Tumpak Panjaitan ke
peristirahatannya,tapi sungguh semua ada waktunya.
Hanya doa yang bisa kita panjatkan, semoga
teman2 sehat selalu, sukses dengan keluarga yang sudah di bentuk.
Kalau tiada aral melintang, biarlah nostalgia kebersamaan
ini bisa kita rasakan untuk sesaat, ketika Reunian di akhir tahun.
Sangat baek juga semua utk di kenang... buat lae P.Simamora... msh ingat semua teman sahabat baek kita di PP GKPI GLORIA... mauliate di sebuah Turiturian yang di gambarkan buat kengan yg manis ini...
ReplyDelete